Penghukuman Membunuh
KE DAFTAR ISI DESTINED TO REIGN
Hukum Taurat Menggugah Keinginan Penuh Dosa dalam Diri Manusia
Dengan Berani Memasuki Takhta Kasih Karunia-Nya
Hati Bapa yang penuh dengan Kasih Karunia
Penghukuman Membunuh
Itulah sebabnya mengapa Rasul Paulus berkata bahwa, "Perintah yang seharusnya membawa hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian. Sebab dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh perintah itu ia membunuh aku."²( Roma 7:10-11) Perhatikanlah bahwa dosa "oleh perintah itu" menipunya dan membunuhnya. Yang dimaksudkannya adalah bahwa saat Paulus berada di bawah Perjanjian Lama, ia juga berada di bawah pelayanan kematian dan penghukuman.
Hukum Taurat selalu melayani penghukuman. Jika Anda berada di bawah hukum Taurat, setiap kali Anda gagal dan tidak dapat memenuhi standar Tuhan, Anda akan dihukum. Sebaliknya, kasih karunia selalu melayani kebenaran. Itulah sebabnya mengapa kasih karunia disebut pelayanan sebagai kebenaran, yang jauh lebih mulia dari pelayanan penghukuman.
2 Korintus 3:9
Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran.
Saat Anda berada di bawah kasih karunia Tuhan, bahkan saat Anda tengah gagal dan tidak dapat memenuhi standar Tuhan, Tuhan masih memandang Anda benar karena Yesus Kristus. Tuhan tidak memberikan hukum Taurat kepada manusia supaya manusia dibenarkan melalui kepatuhannya sendiri. Ia memberikan hukum Taurat supaya manusia mempunyai pengetahuan tentang dosa. Tanpa hukum Taurat, dosa mati. Paulus menggambarkannya dengan tepat saat ia berkata, "Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: 'Jangan mengingini!' Tetapi dalam perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati." (Roma 7:7-8)
Hukum Taurat selalu melayani penghukuman. Sebaliknya, kasih karunia selalu melayani kebenaran.
Hukum Taurat Menggugah Keinginan Penuh Dosa dalam Diri Manusia
Saat anak-anak laki-laki itu sedang berjalan-jalan, adakah keinginan untuk melakukan kenakalan dalam diri mereka? Ya, memang sudah ada. Tetapi karena tidak ada hukum, keinginan untuk berbuat dosa tidak tergugah. Itulah yang dilakukan hukum. Hukum menggugah dosa dalam diri kita.
Biarkanlah saya memberikan suatu skenario lain. Jika Anda adalah satu-satunya orang dalam suatu ruangan dan ada pintu dengan tanda yang berbunyi: "Bukan untuk Umum. Dilarang Masuk". Apakah yang akan terjadi? Kemungkinan besar, Anda akan melihat ke sekeliling untuk memastikan bahwa tidak ada kamera tersembunyi, dan dengan perlahan-lahan Anda akan tergugah untuk mengintip apa yang ada di balik pintu itu!
Itu adalah efek hukum Taurat atas kita semua. Tidak ada yang salah dengan hukum Taurat. Tidak ada yang salah dengan Sepuluh Perintah Tuhan. Dengarkanlah baik-baik apa yang sedang saya katakan. Saat Anda berurusan dengan hukum Taurat Tuhan, Anda harus bersikap sangat tepat, jadi marilah kita berpegang pada bahasa firman Tuhan. Paulus mengatakan bahwa hukum Taurat dirancang untuk memperkenalkan pelanggaran—"Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak."(Roma 5:20)
Hukum Taurat menggugah keinginan-keinginan penuh dosa dalam kedagingan manusia. Biarkanlah saya memberitahukan Anda, bahwa selama Anda tinggal dalam tubuh Anda yang sekarang, Anda akan mempunyai kecenderungan untuk berbuat dosa. Saya tidak menciptakan ini. Pauluslah yang mengatakan, "Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat."( Roma 7:15)
Apakah artinya ini? Ini berarti bahwa selama Anda berada dalam tubuh ini, bahkan walaupun Anda benci kehilangan kendali diri dan menjadi marah, percayalah kepada saya, Anda akan menjadi marah. Tidak peduli betapapun kerasnya Anda berusaha untuk tidak marah, Anda akan gagal. Dan saat Anda gagal, iblis akan siap memakai hukum Taurat Tuhan sebagai suatu senjata untuk menghakimi Anda. Ia tahu bahwa jika ia mampu menempatkan Anda di bawah penghakiman, Anda akan mulai takut. Ketakutan itu akan mendatangkan stres, dan kemudian segala jenis penyakit yang disebabkan oleh kejiwaan dan penindasan dapat mulai memahat jalan masuk dalam kehidupan Anda. Ini bukan gurauan penghukuman memang membunuh!
Rahasia Mengatasi Penghukuman
Rasul Paulus menghadapi pergumulan yang sama seperti yang Anda dan saya hadapi pada masa kini. Ratapannya tercatat dalam Roma 7. "Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat... Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?" (Roma 7: 19, 24)
Namun, Paulus tidak berhenti sampai di situ saja. Ia melanjutkan untuk memperlihatkan kepada kita dalam ayat satu bagaimana kita dapat mengatasi serangan-serangan si pendakwa:
Roma 8:1
Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
SEKARANG, TIDAK ADA LAGI PENGHUKUMAN bagi mereka yang ada DI DALAM YESUS KRISTUS! Ini adalah suatu ayat yang penuh kuasa. Saya mendorong Anda untuk menghafalkan ayat ini karena dengan ayat ini Anda dapat melawan semua serangan di pendakwa! Apakah Anda berada di dalam Yesus Kristus hari ini? Ya! Karena itu, tidak ada lagi penghukuman bagi Anda dalam kehidupan Anda!
Jika Anda berada di dalam Yesus Kristus hari ini, tidak ada lagi penghukuman bagi Anda dalam kehidupan Anda!
"Tetapi, Pendeta Prince, Anda selalu berbicara tentang menafsirkan ayat-ayat firman Tuhan sesuai dengan konteksnya, dan Alkitab mengatakan bahwa ada satu syarat untuk tidak dihukum—kita harus hidup sesuai dengan Roh, bukan dengan kedagingan. Jadi, itu berarti tidak ada penghukuman hanya jika kita tidak berdosa."
Saya senang sekali Anda memunculkan ini. Marilah kita periksa seluruh ayat Roma 8:1 dalam Alkitab versi New King James (NKJV):
Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Yesus Kristus (yang tidak hidup menurut kedagingan, melainkan menurut Roh).
Bukankah demikian bunyi ayar itu dalam Alkitab? Namun, tahukah Anda bahwa bagian terakhir ayat tersebut, "yang tidak hidup menurut kedagingan melainkan menurut Roh" ditambahkan oleh para penerjemah dan tidak muncul dalam naskah bahasa Yunani asli!? Tampaknya seolah-olah para penerjemah tersebut tidak dapat mempercayai bahwa ada pernyataan tidak ada penghukuman tanpa syarat apa pun. Jangan percaya begitu saja ucapan saya, periksalah sendiri. Untuk terjemahan yang lebih tepat, bacalah Alkitab versi New American Standard (NASB):
Roma 8:1 (NASB)
Karena itu sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi orang-orang yang berada di dalam Yesus Kristus.
Itulah, sahabat-tidak ada lagi penghukuman bagi orang-orang yang berada di dalam Kristus Yesus, titik. Tidak ada ketentuan atau syarat apa pun. Itu semua adalah tentang karya Yesus yang sempurna dan bukan upaya-upaya manusia.
Masih ada orang-orang yang akan berdebat bahwa tidak ada penghukuman hanya jika kita tidak berbuat dosa. Sahabat, jika tidak ada dosa, mengapa akan ada penghukuman apa pun? Pernyataan Paulus akan berlebihan jika tidak ada dosa. Jadi, Kabar Baik yang sedang dinyatakannya adalah bahwa, bahkan saat ada dosa, SEKARANG tidak ada lagi penghukuman bagi orang-orang yang berada dalam Yesus Kristus. Mengapa? Karena Yesus telah dihukum untuk semua dosa kita. Amin!
Saat kata "demikianlah" muncul dalam firman Tuhan, selalu cari tahu mengapa kata itu ada. Saat Paulus mengatakan, "Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman..." ia sedang berbicara tentang bagaimana "dosa jika diperhitungkan berdasarkan Sepuluh Perintah Tuhan", telah menipu dan "membunuhnya". Saat Paulus sedang bergumul di bawah hukum Taurat, ia dihukum berkali-kali (Anda akan menemukan penjelasan Paulus tentang pergumulannya dalam Roma 7). Nyatanya, ia berkata, "Aku manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?" Itu adalah suatu pertanyaan retorika. Perhatikanlah jawabannya sendiri, "Syukur kepada Tuhan! Oleh Yesus Kristus Tuhan kita."(Roma 7:25) Karena Yesus Kristuslah, Paulus dapat menyatakan bahwa sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi orang-orang yang berada dalam Yesus Kristus!
Biarkanlah saya memberikan kepada Anda satu petunjuk praktis tentang bagaimana Anda dapat bertumbuh dalam pewahyuan "tidak ada lagi penghukuman" ini: Belajarlah untuk memandang Sepuluh Perintah Tuhan dan penghukuman sebagai satu hal yang sama. Setiap kali Anda membaca atau merenungkan hukum Taurat, pikirkanlah tentang "penghukuman".
Baru-baru ini saya berbicara dengan salah seorang saudara di gereja saya dan ia memberitahukan saya bahwa pemahamannya tentang "mematuhi hukum Taurat" adalah bahwa orang harus "melakukan yang benar". Meskipun benar bahwa hukum Taurat memerintahkan Anda untuk melakukan yang benar, Anda, bagaimanapun akhirnya, akan selalu dihukum oleh hukum Taurat. Hukum taurat disebut "pelayanan penghukuman" karena hukum itu tidak dirancang untuk membuat Anda melakukan yang benar, tetapi untuk menghukum Anda. Dan tahukah Anda? Semakin dalam Anda berada di bawah hukum Taurat dan semakin besar usaha Anda untuk dibenarkan olehnya, semakin sering Anda akan gagal dan dihukumnya. Ini bukan cara Tuhan. Ia tidak ingin Anda hidup dalam rasa bersalah dan penghakiman karena seperti yang sudah saya katakan, penghakiman adalah akar terdalam yang menimbulkan ketakutan, stres, dan segala macam penyakit. Penghukuman secara harfiah membunuh Anda!
Saat si pendakwa menuduh Anda atas semua kesalahan Anda dan mengatakan hal-hal seperti, "Bagaimana kamu dapat menyebut dirimu seorang Kristen?" Atau "Kamu adalah orang paling munafik di muka bumi!" itulah saatnya bagi Anda untuk mulai melihat diri Anda sendiri sebagai orang yang bebas dari penghukuman. Kebalikan dari pelayanan penghukuman adalah pelayanan kebenaran yang jauh lebih mulia dari pelayanan penghukuman. Mulailah memandang diri Anda sendiri benar bukan karena apa yang telah Anda lakukan atau tidak lakukan, melainkan karena apa yang telah Yesus lakukan, dan karena darah-Nya yang menyucikan Anda terus-menerus. Ingatkanlah diri Anda sendiri bahwa Roh Kudus diutus untuk menginsafkan Anda tentang kebenaran Anda terpisah perbuatan. Iblis akan menggunakan Hukum Taurat sebagai senjata untuk mendakwa Anda. Tetapi puji Tuhan karena sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi orang-orang yang dalam Yesus Kristus. Kapankah tidak ada penghukuman lagi? Firman Tuhan mengatakan SEKARANG!
Dengan Berani Memasuki Takhta Kasih Karunia-Nya
Apa yang menyebabkan Anda berani datang kepada Tuhan adalah pengetahuan bahwa Ia sepenuhnya memandang Anda benar.
"Bukankah seharusnya kita paling sedikit dihukum jika kita gagal, supaya kita dapat kembali kepada Tuhan?"
Saat Adam dihukum, ia bersembunyi dari Tuhan. Saudaraku terkasih, saat Anda gagal, hukuman dan rasa bersalah akan membuat Anda lari dari hadirat Tuhan. Pernyataan bahwa penghukuman dan rasa bersalah akan menuntun Anda kembali kepada Tuhan adalah dusta. Yang membuat Anda berani datang dalam takhta kasih karunia Tuhan adalah pengetahuan bahwa hari ini, Ia senantiasa murah hati, dan Ia memandang Anda sepenuhnya benar. Apa yang menyebabkan Anda dengan berani masuk ke dalam takhta kasih karunia-Nya adalah pengetahuan bahwa Ia tidak akan pernah menghukum Anda karena Anda berada di dalam Yesus Kristus!
Hati Bapa yang penuh dengan Kasih Karunia
Bacalah perumpamaan tentang anak yang hilang yang diceritakan Yesus:
Lukas 15:11-24
Yesus berkata lagi: "Ada seorang yang mempunyai dua anak laki laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu, ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan seluruh harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di negeri itu dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambilah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anak ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
Kita melihat seorang ayah yang berlari kepada anaknya yang hilang untuk memeluknya saat ia melihatnya dari kejauhan. Tahukah Anda bahwa tingkah laku ayah itu sebenarnya bertentangan dengan hukum Taurat Musa? Saya sedang mempelajari ayat ini beberapa waktu yang yang lalu dan saya menemukan bahwa menurut hukum Taurat, jika seorang ayah mempunyai anak yang keras kepala dan suka memberontak menolak untuk mematuhi orang tuanya, orang itu diharuskan untuk membawa anaknya kepada para penatua di kota itu, dan semua pria di kota itu harus melempari anak itu dengan batu sampai mati supaya mereka dapat mengusir kejahatan dari antara mereka, dan seluruh Israel akan mendengarnya dan menjadi takut!"(Ulangan 21:18-21) Itulah hukum Musa.
Saat Yesus menceritakan kisah tentang anak yang hilang itu, semua orang Yahudi yang mendengarkan-Nya tentu saja sudah mengenal hukum Taurat ini. Tetapi bukannya penghakiman dan penghukuman yang diterima anak yang suka memberontak itu berdasarkan hukum Taurat, Yesus mengungkapkan hati Bapa yang penuh kasih karunia dan pengampunan dalam Perjanjian Baru. Saat itu, Yesus belum mati untuk menetapkan Perjanjian Baru kasih karunia dan orang-orang yang mendengarkan-Nya semuanya masih berada di bawah hukum Taurat Musa. Yesus sedang memberikan gambaran sekilas tentang apa yang akan datang. Ia sedang menunjukkan kepada mereka kenyataan yang kita nikmati pada masa kini. Haleluya!
Apakah anak itu berdosa terhadap ayahnya? Ya, tentu saja. Tetapi apakah ayahnya menumpukkan rasa bersalah dan penghukuman atasnya sebelum ia menerima anaknya? Tidak, ia tidak melakukannya. Nyatanya, sang ayah bahkan tidak memberikan kesempatan kepada anaknya yang telah disiapkan sebelumnya. Sang ayah memotong ucapan anaknya sebelum anaknya meminta untuk dijadikan salah seorang buruh upahannya. Ayahnya memotong ucapannya tidak untuk menghukumnya karena berdosa terhadap ayahnya, melainkan memberikan perintah kepada hamba-hambanya untuk mengambil jubah yang terbaik, memakaikan cincin pada anaknya, dan mengenakan sepatu pada kaki anaknya!
Apakah penting bagi sang ayah jika maksud anaknya mungkin tidak sebaik itu? Kita semua mengetahui bahwa anaknya kembali ke rumah ayahnya bukan karena ia menyadari kesalahannya. Ia kembali karena ia kelaparan! Saat ia sedang memberi makan babi-babi, ia teringat bahwa bahkan para buruh upahan di rumah ayahnya memiliki makanan lebih dari cukup. Saat itulah ia memutuskan untuk kembali ke rumah ayahnya. Namun, ayahnya sama sekali tidak peduli apa maksud anaknya. Saat sang ayah melihat anaknya yang telah lama hilang itu "masih berada jauh darinya" (ayahnya tentu belum mengetahui mengapa anaknya kembali) ia merasa kasihan serta berlari untuk memeluk dan menciumnya. Betapa luar biasanya gambaran hati Tuhan yang penuh kasih!
Siapakah yang menceritakan perumpamaan tentang anak yang hilang itu? Yesus. Saya kira Yesus mengenal Bapa-Nya dengan baik, bukan? Kita sedang mendengarkan kisah saksi mata tentang seperti apa Bapa sebenarnya, dan Yesus tentu mengetahuinya! Perhatikanlah bagaimana Ia menggambarkan tanggapan Tuhan terhadap orang-orang yang berdosa. Bagaimana mungkin sang ayah dapat melihat anaknya bahkan saat Ia masih jauh? Itu karena sang ayah telah lama menunggu dan merindukan anaknya kembali. Setiap hari Ia pasti memandang ke kaki langit, sambil mengharapkan anaknya yang terkasih itu kembali.
Ayah Anda mengasihi dan menerima Anda apa adanya, dan Ia memiliki seluruh kuasa untuk membantu Anda saat Anda gagal dan merasa dikalahkan.
Dapatkah Anda melihat hati-Nya yang penuh kasih untuk Anda saat Anda mengecewakan-Nya? Anda hanya perlu mengambil satu langkah ke arah Tuhan dan Bapa Anda yang penuh kasih di surga akan menyambut Anda tanpa penghukuman. Ia ingin merangkul Anda, mencium Anda, serta mencurahkan kasih dan berkat-Nya kepada Anda! Ia sedang menantikan untuk mengenakan kepada Anda jubah kebenaran, dan memakaikan kembali cincin meterai otoritas pada jari Anda serta mengenakan kasut kedudukan benar kepada Anda. Ia ingin mengembalikan Anda pada kedudukan Anda semula, membersihkan Anda dan mengadakan perjamuan karena Anda sudah kembali! Tuhan kita adalah Tuhan yang akan menyambut Anda TANPA PENGHUKUMAN.
Bersukacitalah, sahabat-sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi Anda karena Anda berada di dalam Yesus Kristus!
Comments
Post a Comment