Klausa Utama dari Perjanjian Baru
KE DAFTAR ISI DESTINED TO REIGN
Klausa Utama dari Perjanjian Baru
Makanlah Makanan Rohani dari Surat-surat Rasul Paulus
Klausa Utama dari Perjanjian Baru
Klausa Utama dari Perjanjian Baru
Sebagai seorang Kristen muda, saya tidak mengerti mengapa orang-orang Kristen lain tampaknya tidak terpengaruh oleh pemikiran bahwa mereka benar-benar dapat melakukan dosa yang tidak dapat diampuni. Saya sendiri benar-benar ketakutan. Hati nurani saya sensitif dan semakin sering saya memikirkan kemungkinan saya jatuh ke dalam dosa yang tidak dapat diampuni itu, semakin yakin saya bahwa saya telah melakukan dosa itu! Pemikiran-pemikiran saya menjadi semakin negatif dan saya bahkan mulai meragukan Tuhan. Ini memberikan saya bahkan semakin banyak alasan untuk percaya bahwa saya memang telah menghujat Roh Kudus.
Saya mendatangi para pemimpin gereja saya saat itu untuk meminta nasihat, tetapi mereka bukannya membimbing saya kepada Perjanjian Baru kasih karunia, mereka malah memberitahukan saya bahwa ada kemungkinan bagi orang Kristen untuk melakukan dosa yang tidak dapat diampuni itu. Saat itu, saya semakin dan semakin merasa depresi. Iblis sedang menindas saya dengan pemikiran-pemikiran rasa bersalah dan penghakiman. Karena merasa dikepung oleh pemikiran-pemikiran itu, saya biasanya pergi ke Orchard Road, pusat perbelanjaan utama di Singapura, dan bersaksi kepada orang-orang di jalan-jalan tentang Yesus. Sepanjang waktu saya percaya bahwa saya telah melakukan dosa yang tidak dapat diampuni itu. Saya berpikir bahwa jika saya dapat menyebabkan orang-orang ini diselamatkan oleh Yesus Kristus, Tuhan akan melihat mereka berhasil masuk ke surga, dan mungkin mengingat Joseph Prince yang akan ada di neraka. Sejujurnya, saya mempercayai itu! Yang mengagumkan adalah bahwa pengurapan penginjilan sudah mengalir dalam diri saya, dan banyak orang yang menerima Yesus walaupun saya mengira bahwa saya tidak akan masuk ke surga.
Menemukan Injil Kasih Karunia
Setelah melalui pengalaman hiruk pikuk inilah saya mulai memahami kasih karunia Tuhan kita, Yesus Kristus. Saya sekarang mengetahui tanpa ragu sedikit pun bahwa orang Kristen tidak dapat melakukan dosa yang tidak dapat diampuni. Berhati-hatilah jika Anda mendengar ajaran yang mengatakan bahwa orang-orang percaya dapat melakukan dosa yang tidak dapat diampuni—menghujat Roh Kudus. Ada saatnya si iblis menaruh pemikiran-pemikiran negatif tentang pribadi Roh Kudus dalam otak Anda atau Anda sendiri mengatakan sesuatu yang negatif tentang Roh Kudus. Ini mungkin menuntun Anda untuk bertanya-tanya dan khawatir jika Anda sudah melakukan dosa yang tidak dapat diampuni itu, perkenankan saya menyatakannya sekali dan untuk selamanya bahwa tidak ada dosa yang dilakukan oleh orang Kristen yang tidak dapat diampuni. Saat Anda mengerti mengapa Tuhan mengutus Roh Kudus, Anda akan menyadari bahwa dosa yang tidak dapat diampuni adalah menolak Yesus secara konsisten!
Alkitab menyatakan bahwa Roh Kudus datang untuk bersaksi tentang Yesus Kristus. Yesus berkata, "Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang ke luar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku."(Yohanes 15:26) Karena itu menghujat Roh Kudus berarti secara konsisten menolak pribadi Kristus yang Roh Kudus saksikan. Pelajarilah firman Tuhan secara teliti. Kepada siapakah Yesus berbicara saat Ia berbicara tentang dosa yang tidak dapat diampuni itu? Ia sedang berbicara kepada Farisi, yang terus-menerus menolak-Nya sebagai Juruselamat dan berkomplot untuk membunuhnya dalam berbagai kesempatan. Mereka, bahkan menuduh-Nya kerasukan roh jahat dengan mengatakan, "Ia kerasukan Beelzebul," dan "Dengan penghulu setan, Ia mengusir setan."(Markus 3:22) Tanggapan Yesus adalah, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni.... Tetapi apabila seseorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena melakukan dosa kekal."(Markus 3:28-29) Mengapa Ia mengatakan itu? Ayat berikutnya memberitahukan kita bahwa "karena mereka mengatakan bahwa Ia kerasukan setan".
Roh Kudus hadir bahkan hari ini untuk bersaksi tentang Yesus Kristus. Karena itu, menghujat Roh Kudus sama saja dengan menolak Injil Yesus dan mengandalkan upaya-upaya Anda sendiri untuk memperoleh keselamatan. Yesus sedang memperingatkan orang-orang Farisi untuk tidak melakukan dosa ini, dan berhenti menolak-Nya. Peringatan ini jelas tidak ditujukan kepada orang yang percaya kepada-Nya. Anda tahu dalam membaca Alkitab, penting untuk memperhatikan kepada siapa kata-kata itu diucapkan dan memastikan jika kata-kata itu relevan atau tidak untuk orang-orang percaya. Dalam hal ini, Yesus sedang berbicara kepada orang-orang Farisi yang telah menolak-Nya dan bahkan membuat pernyataan-pernyataan bahwa Ia kerasukan roh jahat. Bayangkanlah kekurangajaran mereka! Sementara bagi Anda, sahabatku, yakinkanlah dalam hati Anda bahwa tidak mungkin orang percaya melakukan dosa yang tidak dapat diampuni. Orang percaya telah menerima anugerah hidup kekal dan tidak akan pernah "tunduk pada penghakiman kekal".
Memahami Firman dengan Benar
Ada banyak kebingungan dan kepercayaan yang salah dalam gereja pada masa kini karena banyak orang Kristen membaca Alkitab tanpa memahami Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan benar.
Sahabatku, Yesus berfirman, "Jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu.... Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa daripada seluruh tubuhmu masuk neraka."(Matius 5:29-30) Pernahkah Anda melakukannya?
Apakah Anda mengira bahwa Yesus mengharapkan kita melakukan semua itu? Ataukah Ia ingin kita memahami firman dengan benar dan mengerti kepada siapa Ia sedang berbicara dalam kisah itu dan apa yang Ia maksudkan? Jika gereja harus mematuhi segala sesuatu yang Yesus katakan dalam kisah itu, gereja akan tampak seperti suatu ruang amputasi rumah sakit yang besar sekali! (Saya harap saya tidak mendengar Anda sedang berkata, "Pendeta Prince, Anda seharusnya menulis buku ini sejak dahulu—saya sudah mencungkil satu mata saya dan memenggal satu tangan!")
Ayolah, Yesus mengatakan semua itu untuk membawa hukum Taurat kembali ke standar murninya, standar yang memastikan bahwa tidak seorang pun yang mungkin mematuhinya. Ia mengatakan semua itu supaya manusia mau berhenti mengandalkan dirinya sendiri dan mulai menyadari bahwa ia sangat membutuhkan seorang Juruselamat. Jadi, saat kita membaca kata-kata Yesus dalam keempat Injil itu, kita perlu memahami firman-Nya dengan benar dan kepada siapa Yesus sedang berbicara.
Biarkanlah saya memberikan suatu contoh lain. Anda mungkin sudah pernah mendengar beberapa pengkhotbah berseru kepada orang-orang yang tidak percaya dan menggunakan istilah "sekumpulan ular beludak". Namun, Yesus tidak pernah menyebut orang-orang berdosa—bahkan pelacur dan pemungut cukai—"sekumpulan ular beludak". Tidak per nah! Kata-kata keras dari Yesus hanya ditujukan kepada orang-orang Farisi (Matius 12:34, 23:33) yang pusat perhatiannya pada hukum Taurat yang membutakan mereka sehingga tidak dapat melihat Tuhan yang menjadi manusia Yesus, yang pada mulanya memberikan hukum Taurat dan datang untuk menggenapi hukum Taurat demi nama manusia. Jadi, pahamilah firman Tuhan dengan benar setiap kali Anda membaca Alkitab. Tidak semua yang dikatakan Yesus diucapkan kepada gereja.
Makanlah Makanan Rohani dari Surat-surat Rasul Paulus
Pernahkah Anda memperhatikan bahwa Paulus tidak pernah menyinggung tentang dosa yang tidak dapat diampuni? Tidak sekali pun, dalam semua suratnya kepada gereja, ia memperingatkan orang-orang Kristen tentang dosa yang tidak dapat diampuni itu. Jika orang-orang Kristen dapat melakukan dosa yang tidak dapat diampuni itu, ia pasti sudah menyebutkannya dalam salah satu surat yang ia tulis. Sebaliknya. Paulus menekankan bahwa Yesus, melalui kematian-Nya di kayu salib, telah membuat kita "dihidupkan Tuhan bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita".(Kolose 2:13) Saya sudah memeriksa kata dalam bahasa Yunani untuk ayat ini "segala" dan dalam kata "segala" memang berarti SEMUA! Yesus, dengan darah-Nya sendiri, telah mengampuni SEMUA dosa Anda, jadi tidak ada dosa yang tidak dapat diampuni! Melalui satu kurban yang sempurna, Yesus telah membersihkan Anda dari dosa-dosa sepanjang hidup Anda dan sekarang Anda dimeteraikan dengan janji hidup yang kekal! Nah, inilah Kabar Baik yang akan menetapkan hati Anda dengan kasih karunia dan keyakinan.
Tuhan tidak meninggalkan Anda bertanya-tanya entah Anda sudah diselamatkan atau belum. Ia langsung memberitahukan Anda bahwa Anda adalah milik-Nya dan tidak ada apa pun yang dapat memisahkan Anda dari kasih Kristus. Bahkan dosa tidak karena darah-Nya jauh lebih besar dibanding dosa Anda! Mengetahui bahwa semua dosa Anda sudah diampuni memang sangat penting bagi kesehatan, damai sejahtera, keutuhan dan kesejahteraan Anda. Pergumulan saya dengan dosa yang tidak dapat diampuni selama masa remaja saya telah membuktikan ini. Semakin Anda yakin bahwa semua dosa Anda sudah dihapuskan oleh darah Yesus, semakin utuh Anda jadinya-tubuh, jiwa, dan roh Anda!
Mengetahui bahwa semua dosa Anda sudah diampuni memang sangat penting bagi kesehatan, damai sejahtera, keutuhan dan kesejahteraan Anda.
Saya berharap bahwa Anda sekarang dapat melihat bahaya mengeluarkan firman Tuhan dari konteksnya. Kita harus berhati-hati untuk tidak mengeluarkan satu ayat dari konteksnya dan membangun suatu ajaran atau doktrin sekitar ayat itu. Ajaran-ajaran Alkitab harus didukung oleh beberapa ayat dan ayat-ayat ini harus dipelajari dalam konteksnya yang tepat. Jika Anda mendengarkan ajaran-ajaran yang menaruh ketakutan dalam hati Anda dan membelenggu Anda, jangan hanya menelannya bulat-bulat, periksalah konteks ayat tersebut, dan lihatlah jika itu adalah kebenaran Perjanjian Baru atau suatu ajaran Perjanjian Lama. Kepada siapakah ayat tersebut diucapkan atau dituliskan, dan bagaimanakah ayat tersebut diterapkan kepada Anda pada masa kini? Ingatlah saja bahwa semua kebenaran Perjanjian Baru memuliakan Yesus dan karya-Nya yang sempurna. Haleluya!
Klausa Utama dari Perjanjian Baru
"Sesungguhnya, akan tiba harinya," demikianlah firman Tuhan, "Aku akan mengadakan Perjanjian Baru.... tidak seperti perjanjian yang telah Aku buat dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir...." Maka inilah perjanjian yang Kubuat... "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam pikiran mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Tuhan mereka...." Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap mereka yang melakukan kesalahan dan tidak mengingat lagi dosa-dosa mereka" (Ibrani 8:8-12).
"Aku akan menaruh belas kasihan terhadap mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka." Hafalkanlah ini, saudaraku yang terkasih, karena inilah klausa utama dan terakhir dari Perjanjian Baru!
Sayangnya, tampaknya yang diyakini rata-rata orang Kristen pada masa kini sepenuhnya berlawanan. Mereka percaya bahwa Tuhan tidak menaruh belas kasihan terhadap dosa-dosa mereka. Jika sesuatu yang salah terjadi, dalam hati mereka berkata, "Yah, akhirnya datang juga hukuman. Hukuman atas dosa-dosa masa laluku akhirnya menimpaku. Segala hal mengerikan ini sedang menimpa keluarga dan keuanganku karena dosa-dosa yang telah kulakukan." Jika ban mobil mereka kempis, mereka mulai bertanya pada diri mereka sendiri, "Untuk dosa apakah Tuhan sedang menghukumku sekarang?" Cara berpikir semacam ini begitu umum dalam gereja karena orang-orang Kristen tidak benar-benar mempercayai bahwa mereka berada di bawah Perjanjian Baru.
Masalah gereja pada masa kini adalah kepercayaan yang salah. Dengan sangat menyesal saya memberitahukan kepada Anda jika Anda menolak mempercayai apa yang Tuhan telah firmankan tentang pengampunan dosa dalam Perjanjan Baru, Anda sebenarnya tidak mematuhi Tuhan. Yesus sendiri menjelaskan tentang Perjanjian Baru untuk kita pada Perjamuan Malam terakhir, Ia berkata, "...inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa."(Matius 26:28) Klausa utama dari Perjanjian Baru adalah pengampunan semua dosa Anda oleh darah Yesus Kristus yang tercurah! Saya peduli seberapa banyak perbuatan baik yang Anda telah lakukan, berapa banyak uang yang telah Anda berikan sebagai sumbangan atau apa pun kedudukan kepemimpinan Anda. Jika Anda tidak mempercayai klausa utama dari Perjanjian Baru, Anda sebenarnya tidak patuh kepada Tuhan.
Tuhan tidak menyimpan suatu catatan rinci tentang semua kegagalan Anda.
Tuhan membuat klausa utama dari Perjanjian Baru sebagai klausa terakhir untuk menunjukkan kepada kita bahwa inilah klausa terakhir yang membuat segala sesuatu berhasil. Jika Anda tidak mempercayai klausa utama dan terakhir itu, Anda sedang menolak Perjanjian Baru dan menyangkal karya Yesus yang sempurna. Perjanjian Baru menyatakan bahwa Tuhan penuh kemurahan sehingga Ia mengampuni semua kesalahan Anda serta telah melupakan dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran Anda. Jika Tuhan mengatakan bahwa Ia telah melupakannya, Ia telah benar-benar melupakannya. Siapakah kita sehingga kita ingin menentang-Nya? Tuhan tidak dapat berdusta!
Ia dapat mengampuni dosa-dosa kita karena Ia adalah Tuhan! Jika Ia mengatakannya, maka Ia telah melakukannya. Anda tahu dosa yang Anda lakukan beberapa tahun yang lalu? Tuhan telah mengampuni dan melupakannya. Bertentangan dengan apa yang mungkin telah diajarkan kepada Anda, Tuhan tidak menyimpan suatu catatan rinci tentang semua kegagalan Anda. Tidak ada proyektor layar lebar yang besar di surga untuk memperlihatkan semua dosa Anda sejak Anda di lahirkan sampai Anda kembali ke surga. Semua catatan dosa-dosa Anda sudah dibakar habis oleh darah Yesus saat Ia berseru, "Sudah selesai! "(Yohanes 19:30) Darah-Nya telah menghapus semua dosa seumur hidup Anda. Saat Tuhan memandang Anda hari ini, Ia melihat Anda dinaungi darah Yesus dan benar sepenuhnya.
Hanya iblis, diri Anda sendiri, dan orang-orang di sekitar Anda yang akan mengingatkan Anda pada dosa-dosa Anda. Jadi, saat Anda dihakimi kesalahan-kesalahan masa lalu Anda, berlarilah kepada Tuhan dan bersandarlah pada kasih karunia-Nya! Mengapa? Karena Ia penuh kemurahan pada kesalahan serta tidak mengingat lagi dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran Anda. Inilah klausa utama dari Perjanjian Baru kasih karunia!
Comments
Post a Comment