Apakah Tuhan sedang Menghakimi Amerika?

INFO:

Ini merupakan bagian dari buku Pastor JOSEPH PRINCE yang berjudul DESTINED TO REIGN. Dibuat menjadi Weblog Page untuk memudahkan menggunakannya untuk menjadi berkat. Amin !

KE DAFTAR ISI DESTINED TO REIGN

FORM KONTROL BACAAN

KONTROL BACAAN


Apakah Tuhan sedang Menghakimi Amerika?

Bagaimana dengan Adanya Bukti Penghakiman Tuhan yang Menyala-nyala?

Berterus Terang Memberitakan Perkataan Kebenaran

Menyaring Semua Nubuatan Melalui Salib

Definisi Berkat Menurut Raja Daud

Bukan Pendosa Besar?


Apakah Tuhan sedang Menghakimi Amerika?

Segera setelah tragedi 11 September, beberapa orang percaya menyatakan secara terbuka di depan umum bahwa Tuhan sedang menghakimi Amerika karena dosa-dosanya. Saat saya mendengar itu, saya dapat membayangkan Osama bin Laden dalam sebuah gua di Afganistan, sedang sepakat dengan mereka dan berpikir bahwa "tuhan" memang memakainya untuk menghakimi Amerika. Ayolah, saat orang-orang Kristen menyatakan setiap peristiwa-peristiwa semacam itu sebagai penghakiman Tuhan, para teroris akan menjadi pihak pertama yang berkata, "Amin! Teruskanlah!" Dapatkah Anda melihat bahwa ada sesuatu yang keliru jika orang-orang percaya dan teroris-teroris sepakat tentang hal yang sama? Ribuan orang tewas, dan banyak keluarga, teman, orang-orang yang kita kasihi ditimpa kemalangan. Bagaimana mungkin itu adalah karya Bapa kita yang pengasih? Bacalah Alkitab. Alkitab mengatakan bahwa Tuhan "tidak menghendaki ada satu pun yang binasa".¹(2 Petrus 3:9) Terorisme adalah pekerjaan iblis dan bukan pekerjaan Bapa kita yang pengasih.

Saya juga mendengar beberapa orang percaya mengumumkan, "Jika Tuhan tidak menghakimi Amerika atas segala dosanya, Tuhan harus minta maaf pada Sodom dan Gomora." Yah, izinkanlah saya mengatakan dengan rasa hormat dan penghargaan: Jika Tuhan menghakimi Amerika saat ini, Ia harus meminta maaf kepada Yesus Kristus dan apa yang Ia capai di kayu salib! Sahabatku, Tuhan tidak sedang menghukum Amerika (atau negara mana pun di dunia ini pada masa kini). Amerika dan dosa-dosanya sudah dihakimi! Di mana? Di salib Yesus! Dosa telah dihakimi di kayu salib!

Bagaimana dengan Adanya Bukti Penghakiman Tuhan yang Menyala-nyala?

"Tetapi Pendeta Prince, bukankah Tuhan memakai Elia untuk memanggil api penghakiman atas orang-orang yang menentang-Nya? Dan bukankah Tuhan yang menghujani Sodom dan Gomora dengan api dan belerang?"

Marilah memeriksa kisah Elia. Itu terjadi dalam masa pemerintahan Raja Ahazia di Israel, yang Alkitab gambarkan sebagai orang yang "melakukan apa yang jahat di hadapan Tuhan". (
1 Raja-Raja 22:53) Ahazia memerintahkan seorang perwira dengan 50 orang tentara untuk menangkap Elia, yang sedang duduk di puncak sebuah bukit. Perwira itu berteriak kepada Elia, "Nabi Tuhan, raja telah bersabda, "Turunlah!"" Jadi, Elia menjawab, "Jika aku adalah seorang hamba Tuhan, biarlah api turun dari langit membakar hangus engkau dan kelima puluh anak buahmu." Dan api turun dari langit menghanguskan perwira dan semua anak buahnya. Jadi, Ahazia mengutus seorang perwira lain beserta 50 orang anak buahnya, dan lagi, api turun dari langit dan menghanguskan mereka. Ahazia kemudian mengutus perwira ketiga dengan 50 tentaranya, tetapi kali ini, perwira itu memohon kepada Elia dan nyawanya serta nyawa anak buahnya di selamatkan. (2 Raja-raja 1:1-15)

Sementara Sodom dan Gomora, Alkitab mencatat bahwa Tuhan menghujani kedua kota itu dengan belerang dan api. "Ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah." (
4Kejadian 19:25)

Berterus Terang Memberitakan Perkataan Kebenaran

"Nah, Pendeta Prince... bukti alkitabiah jelas bahwa Tuhan menurunkan penghakiman untuk menghukum umat-Nya!"

Anda perlu memahami bagaimana berterus terang memberitakan perkataan kebenaran. Saat kita membaca Alkitab, kita perlu mengikuti nasihat Rasul Paulus kepada muridnya yang masih muda, Timotius. Timotius adalah seorang gembala muda gereja di Efesus, dan Paulus menasihatinya, "Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Tuhan sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu." (
2 Timotius 2:15)

Banyak orang percaya pada masa kini sedang menjalani kehidupan seolah-olah salib tidak mengubah apa pun!


Tuhan menghendaki kita untuk mampu berterus terang memberitakan perkataan kebenaran. Ia menghendaki kita untuk cerdik dalam berterus terang memberitakan dan jelas memisahkan apa yang merupakan bagian hukum Taurat Perjanjian Lama dan apa yang merupakan bagian kasih karunia Perjanjian Baru. Ia menghendaki kita untuk mampu membedakan apa yang terjadi sebelum salib dari apa yang terjadi setelah salib, serta memahami perubahan yang salib buat. Banyak orang percaya pada masa kini sedang menjalani kehidupan seolah-olah salib tidak mengubah apa pun!

Ada satu fakta yang sangat penting yang Anda perlu akui tentang dua peristiwa penghakiman Tuhan yang menyala-nyala—keduanya terjadi pada zaman Perjanjian Lama sebelum penyaliban Yesus. 

Jangan langsung percaya kepada saya bahwa Tuhan tidak akan menurunkan api penghakiman ke atas Anda pada masa kini. Periksalah apa yang Yesus sendiri katakan tentang apa yang telah Elia lakukan. Apakah Anda ingat saat Yesus ingin memasuki sebuah desa di Samaria, tetapi penduduk di sana menolak untuk menerima-Nya? Saat murid-murid Nya melihat bahwa orang menolak Yesus, mereka berkata, "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka seperti yang dilakukan oleh Elia dahulu?" (Lukas 9:54-56) Nah, bagaimanakah tanggapan Yesus kepada mereka? Apakah Ia berkata, "Ide yang hebat! Kalian benar-benar murid-murid yang memahami-Ku"? Tentu saja, tidak! Bacalah Alkitab Anda. Ia berpaling kepada murid murid-Nya dan menegur mereka dengan tegas sambil mengatakan, "Kamu tidak tahu dari mana roh yang ada dalam dirimu. Karena Anak Manusia tidak datang untuk membinasakan manusia tetapi untuk menyelamatkan mereka." (Yohanes 3:17)

Sahabatku, roh Yesus dalam Perjanjian Baru kasih karunia tidak sama dengan roh Perjanjian Lama hukum Taurat pada zaman Nabi Elia. Yesus ingin Anda mempunyai keyakinan penuh dalam hati Anda hari ini bahwa Ia datang bukan untuk menghakimi atau membinasakan Anda. Ia datang untuk menyelamatkan Anda! Iblis datang untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan, tetapi Yesus datang supaya Anda mempunyai kehidupan, kehidupan yang berkelimpahan."(Yohanes 10:10) Haleluya!

Ingatlah juga bahwa Tuhan hampir menarik kembali putusan-Nya atas Sodom dan Gomora karena permohonan Abraham. Ia berjanji kepada Abraham bahwa jika ada 10 orang benar saja di Sodom, Ia tidak akan menghancurkan kota itu demi mereka." (Kejadian 18:32) Kemudian, setelah para malaikat menyelamatkan Lot, keponakan Abraham, kita melihat bahwa sebenarnya Tuhan tidak akan menghancurkan kota itu bahkan jika hanya ada satu orang benar, Lot yang tinggal! Perhatikanlah apa yang malaikat Tuhan itu katakan kepada Lot, "Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, [menghancurkan kota ini] sebelum engkau sampai ke sana."¹⁰ (Kejadian 19:22-24) Mereka harus menunggu sampai Lot ke luar dari kota itu dan tiba di tempat yang aman di kota lain yang disebut Zoar. Alkitab mencatat bahwa Tuhan menurunkan hujan belerang dan api ke atas Sodom dan Gomora, baru setelah Lot memasuki Zoar." (Roma 4:8 )

Apakah orang-orang yang menyatakan bahwa tragedi 11 September adalah penghakiman Tuhan atas Amerika sedang menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang benar di Amerika saat ini? Jika Tuhan saja mau meluputkan Sodom dari kehancuran demi 10 orang benar, bukankah syarat-syarat yang Tuhan berikan kepada kita sekarang, setelah karya Yesus Kristus yang sempurna di kayu salib, akan jauh lebih baik? Bahkan jika Tuhan masih menuntut paling sedikit 10 orang benar, Anda akan dengan mudah menemukan jutaan orang benar di hadapan Tuhan di Amerika hari ini karena kebenaran adalah suatu anugerah dari Tuhan, dan orang-orang percaya di seluruh Amerika diselubungi oleh kebenaran sempurna Yesus. Sahabatku, apa yang terjadi pada 11 September bukan merupakan tindakan penghakiman dari Tuhan. Tentu saja, Tuhan bukan teroris dan Anak Manusia datang bukan untuk membinasakan manusia, melainkan untuk menyelamatkan mereka!

Menyaring Semua Nubuatan Melalui Salib

Semua nubuatan yang Anda dengar pada masa kini harus disaring melalui salib. Jika Anda menerima suatu "firman" dari seseorang yang mengingatkan Anda pada dosa-dosa Anda atau menanamkan penantian hukuman atas dosa-dosa dalam hidup Anda, jangan takut, buang saja itu. Jangan izinkan siapa pun memberitahukan Anda bahwa sesuatu yang negatif telah terjadi atau akan terjadi pada Anda karena dosa-dosa Anda. Jangan mau menerima kabar buruk seperti itu dalam nama Yesus. Sebaliknya, mulailah menerima Kabar Baik dari Yesus. Saat Anda menghadapi kesulitan, tetaplah percaya pada kasih-Nya untuk Anda yang diperlihatkan di kayu salib dan Ia akan membuat apa pun yang dirancang iblis untuk kejahatan diubahkan-Nya untuk kebaikan dan untuk kemuliaan-Nya! Saat iblis melempar jeruk kepada Anda, Tuhan akan mengubahnya menjadi sari jeruk untuk Anda nikmati!

Ada sepasang suami istri muda di gereja saya yang bayinya meninggal dunia karena beberapa komplikasi. Dan saya marah sekali saat saya mengetahui bahwa seseorang yang disebut "nabi" memberitahukan mereka bahwa mereka kehilangan bayi mereka karena dosa dalam hidup mereka. Itu benar-benar kejam! Pasangan itu sedang berdukacita, dan bukannya menjadi sumber penghiburan dan kekuatan, "nabi" ini mengambil keuntungan dari situasi tersebut supaya tampak seperti nabi dengan membahayakan keselamatan umat Tuhan.

Kita mungkin saja tidak mempunyai semua jawaban, tetapi kita dapat mempunyai keyakinan penuh bahwa keadaan-keadaan negatif yang kita mungkin kadang-kadang alami tidak berasal dari Tuhan, dan bukan juga hukuman atas dosa-dosa kita. Jika kita memiliki keyakinan bahwa Tuhan berada di pihak kita dan bukan menentang kita, kita dapat mempercayai pemulihan, terobosan, dan hal-hal baik akan terjadi pada kita.

Para pemimpin gereja kami memberitahukan pasangan muda itu bahwa Tuhan tidak sedang menghukum mereka karena dosa-dosa mereka. Mereka diingatkan bahwa semua dosa mereka sudah dihakimi di kayu salib. Ini membantu mereka untuk menyingkirkan semua perasaan bersalah dan terhukum yang sebelumnya ada dalam hati mereka. Sejak saat itu, Tuhan telah memberkati mereka dengan seorang bayi yang sangat cantik.

Jika kita mempunyai keyakinan bahwa Tuhan berada di pihak kita dan bukan menentang kita, kita dapat mempercayai pemulihan, terobosan, dan hal-hal baik akan terjadi pada kita.


Saya juga telah menerima kesaksian dari beberapa pasangan suami istri yang menerima pemulihan Tuhan dalam bidang ini. Saya memperhatikan bahwa pasangan-pasangan ini mempunyai satu kesamaan: Setelah mereka mendengar Kabar Baik tentang Injil kasih karunia, itu membebaskan mereka dari semua perasaan bersalah dan terhukum. Daripada mempercayai bahwa Tuhan menentang mereka atau sedang menghukum mereka, mereka mulai mempercayai bahwa Tuhan berada di pihak mereka. Mereka mulai mempercayai kasih karunia dan kebaikan-Nya secara agresif. Tidak pernah diragukan, pemulihan selalu datang! Nah, itulah Tuhan! Saat Ia memulihkan, pemulihan-Nya selalu lebih baik dalam kualitas atau kuantitas. Tetapi pikirkanlah itu: Jika pasangan muda tadi tetap salah mengerti bahwa Tuhan sedang menghukum mereka karena dosa-dosa mereka, mereka tidak akan pernah mampu mengumpulkan keberanian dan harapan untuk mempercayai bahwa Tuhan akan memberikan pemulihan, anak yang baru. Sahabatku, dosa-dosa Anda sudah dihukum di kayu salib. Tuhan berada di pihak Anda. Dan jika Tuhan di pihak Anda, siapakah yang akan melawan Anda?

Biarkanlah saya menyampaikan kepada Anda suatu kesaksian tentang bagaimana mempercayai kasih karunia, dan kebaikan Tuhan membawa kesehatan bagi seorang wanita:

Pendeta Prince, pada awal tahun lalu, saya didiagnosis menderita tumor pada kelenjar pituitary otak saya. Berdasarkan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) ditemukan tumor berukuran 1,5 cm dengan pertumbuhan cepat. Ahli bedah saraf di Singapore General Hospital menyatakan bahwa jika saja saya terlambat diperiksa, tumor itu akan mempengaruhi kemampuan indra penglibatan saya karena tumor itu sedang menekan saraf-saraf optik saya.

Saya diberikan dua pilihan: segera menjalani operasi untuk membuang tumor itu (risiko operasi itu di samping kegagalan rata-rata 20 persen, saya dapat mengalami kebutaan pada satu mata) atau berobat jalan (saya diberi tahukan pengobatan akan memakan waktu lama dan sebagian besar pasien hanya mengalami pengecilan tumor setelah satu tahun lebih).

Apa yang para dokter temukan dan katakan tentang tumor itu adalah kabar yang mengguncang saya dan keluarga saya. Saya ingat pernah berkata pada diri saya sendiri bahwa jika saya menjadi buta, saya lebih baik mati saja.

Saat itulah keluarga saya memutuskan untuk menyerahkan seluruh masalah itu kepada Tuhan, mempercayai dan bergantung sepenuhnya kepada-Nya serta berdoa untuk kesembuhan. Kami memilih cara pengobatan. Selama pengobatan ini, meskipun ingin mempercayai kasih dan kebaikan Tuhan kepada saya, saya terus diganggu pertanyaan-pertanyaan seperti, "Apakah Tuhan memang mengasihiku?" "Apakah Ia bahkan peduli?" Apakah Ia sedang menghukumku karena kesalahanku yang telah kulakukan?" "Seharusnyakah aku mengkertakkan gigi dan menerima keadaan ini?"

Baru saat seorang rekan kerja dan sahabat di tempat kerja saya mulai meminjamkan CD khotbah Andalah, saya diingatkan lagi tentang kasih, kasih karunia, dan kebaikan Juruselamat saya kepada saya. Dan saya percaya bahwa sementara saya mendengar firman disampaikan melalui kepingan CD itu, tubuh saya mulai pulih.

Dalam waktu satu bulan pengobatan, kadar prolactin dalam darah saya menurun dan keseimbangan unsur-unsur kimia dalam tubuh saya mulai stabil. Dua bulan kemudian, hasil pemeriksaan MRI menunjukkan bahwa tumor itu telah mengecil setengah dari sebelumnya.

Saya merasa sangat bersemangat, dan yang lebih penting, saya merasa yakin dan aman bahwa Tuhan sedang berkarya untuk memulihkan tubuh saya, bahwa Ia cukup mengasihi dan mempedulikan saya, sehingga Ia mengetahui bahwa saya sedang sakit dan Ia melakukan sesuatu untuk menolong saya.

Kabar baik datang pada awal Agustus saat pemeriksaan MRI memperlihatkan tumor yang cepat tumbuhnya itu sudah LENYAP! Dokter terheran-heran dan terus mengatakan bahwa dalam banyak kasus, bahkan jika tumor itu sangat mengecil, sel-sel tumor sisa akan tetap ada. Namun, dalam kasus saya, tumor itu benar-benar HILANG tanpa bekas sama sekali!

Saya kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan perasaan syukur dan terima kasih saya kepada Tuhan. Saya tahu bahwa Tuhanlah yang menyembuhkan saya. Namun yang telah lebih penting lagi adalah kenyataan bahwa saya bangga menjadi anak Tuhan, dan saya tahu bahwa saya adalah kebenaran Tuhan karena karya Yesus di kayu salib demi saya. Kesadaran mendalam ini membuat saya benar-benar mengasihi dan mempedulikan Tuhan karena Tuhan membuat saya begitu aman dalam hubungan saya dengan Tuhan. Saya ingin memberikan seluruh kemuliaan dan pujian kepada Tuhan. Saya seperti sekarang ini disembuhkan, utuh, dan merasakan damai sejahtera hanya karena pemberitaan Kabar Baik Injil kasih karunia!

Connie Ang

Singapura

Definisi Berkat Menurut Raja Daud

Jika saja wanita tersebut terus mempercayai bahwa Tuhan sedang menghukumnya karena suatu dosa, ia pasti hanya akan mengkertakkan gigi dan menerima penyakitnya sebagai hukuman dan tidak pernah mencari Tuhan untuk memohon kesembuhan. Tetapi puji Tuhan karena Ia membawa terang ke dalam keadaan wanita itu, dan memperlihatkan betapa besar kasih-Nya kepadanya!

"Tetapi, Pendeta Prince, bukankah Tuhan menghukum Raja Daud karena dosanya sehingga anaknya meninggal?"

Jangan lupa bahwa Daud, seperti Elia, hidup sebelum salib Yesus. Anda tidak akan pernah menemukan satu contoh pun tentang Tuhan yang sedang menghukum orang percaya karena dosa-dosanya dalam Perjanjian Baru. Mari kita pelajari firman Tuhan dan tidak hanya percaya begitu saja pada apa yang dikatakan orang lain.

Saat Raja Daud berdosa terhadap Tuhan karena berzina dengan Batsyeba, dan merencanakan pembunuhan Uria, suaminya, ia dinyatakan bersalah dan dihukum. Walaupun hukuman itu diperlunak oleh belas kasihan Tuhan, Daud tetap dihukum karena ia berada di bawah Perjanjian Lama hukum Taurat dan bukan Perjanjian Baru kasih karunia.

Tahukah Anda siapa yang digambarkan Daud saat ia berkata, "Berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya"?" (
Roma 4:8 ) Karena sudah jelas bahwa Daud dinyatakan bersalah, ia tidak mungkin sedang menggambarkan dirinya sendiri seperti pernyataan beberapa ilmuwan. Tidak, ia sedang bernubuat tentang Perjanjian Baru kasih karunia. Ia sedang menggambarkan Anda dan saya—suatu generasi baru umat yang berada di bawah Perjanjian Baru kasih karunia!

Apakah yang dimaksud dengan "kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya? Apakah itu berarti bahwa Anda tidak akan pernah jatuh ke dalam dosa lagi? Apakah Yesus mati di kayu salib untuk membebaskan kita dari melakukan dosa atau menyimpan pemikiran-pemikiran yang penuh dosa? Jika itu yang dilakukan Tuhan, maka perkenankanlah saya untuk menyimpulkannya dengan hormat, bahwa Ia gagal. Anda dan saya mengetahui sepenuhnya bahwa kita masih dapat tergoda oleh pemikiran-pemikiran yang penuh dosa dan melakukan dosa, dan kadang-kadang kita gagal. Dapatkah Anda memperlihatkan kepada saya orang yang pernah bebas dari semua godaan dan tidak pernah gagal?

Sahabatku, saat Daud menggambarkan orang yang berbahagia sebagai orang yang dosanya tidak pernah diperhitungkan Tuhan, yang dimaksudkannya adalah bahkan jika orang ini berdosa, Tuhan tidak akan memperhitungkan dosanya terhadapnya atau menghukumnya karena kejahatannya. Terlalu bagus untuk kenyataan? Itulah sebabnya mengapa Daud mendefinisikan orang ini sebagai orang yang berbahagia. Dan orang yang berbahagia ini adalah Anda dan saya! Sekarang, Anda berbahagia karena Tuhan tidak lagi memperhitungkan dosa-dosa Anda terhadap Anda. Karena salib Yesus, Anda tidak akan pernah dihukum karena dosa-dosa Anda. Dosa-dosa Anda diperhitungkan kepada Yesus supaya dosa-dosa itu tidak akan diperhitungkan lagi kepada Anda. Di bawah Perjanjian Baru kasih karunia yang dimeteraikan oleh darah Yesus, Tuhan telah menghakimi dosa sepenuhnya pada tubuh Yesus Kristus. Ini berarti bahwa bahkan saat Anda tidak dapat hidup menurut standar kudus Tuhan, hukuman atas dosa tidak akan ditimpakan kepada Anda. Upah dosa adalah maut, tetapi Yesus telah mati demi Anda. Dosa-dosa Anda telah diperhitungkan kepada-Nya!

Sekarang, Anda berbahagia karena Tuhan tidak lagi memperhitungkan dosa-dosa Anda terhadap Anda. Karena salib, Anda tidak akan pernah dihukum lagi karena dosa-dosa Anda.


Lihatlah apa yang dikatakan Yohanes: "...jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. (1 Yohanes 2:1) Ia tidak berkata, "Jika seorang berbuat dosa, ia akan dihukum karena dosanya!" Tidak, di bawah Perjanjian Baru kasih karunia, Yesus sekarang, adalah Pengantara Anda. Ia mewakili Anda di hadapan Tuhan dan seperti Yesus sekarang, demikian juga Anda!¹³ (1 Yohanes 4:17)

Apakah Yesus benar di hadapan Tuhan? Ya! Demikian juga Anda. Apakah Ia diterima di hadapan Tuhan? Ya! Demikian juga Anda. 

Sekarang, apakah penyataan tentang apa yang telah Yesus lakukan untuk Anda akan menyebabkan Anda keluar dan berbuat dosa? Tentu saja, tidak! Nyatanya, menyadari bahwa Ia telah menanggung hukuman Anda akan menyebabkan Anda jatuh cinta kepada-Nya. Itu akan memberikan Anda kekuatan untuk melepaskan diri dari dosa!

Bukan Pendosa Besar?

"Tetapi Pendeta Prince, saya belum pernah berzina atau membunuh siapa pun. Saya sungguh belum pernah melakukan dosa besar apa pun. Saya kira saya telah mematuhi hukum Taurat Musa."

Baiklah, pernahkah Anda kehilangan kendali diri karena orang yang memotong jalan Anda tanpa memberi isyarat apa pun? Pernahkah Anda marah besar kepada pasangan hidup Anda? Jika Anda menjawab "ya" pada salah satu pertanyaan tersebut, maka Anda adalah seorang pembunuh. Dan pernahkah Anda menelanjangi seorang wanita dalam pikiran Anda? Jika Anda pernah melakukannya, maka Anda adalah seorang pezina.

"Betapa beraninya Anda menyebut saya seorang pembunuh dan pezina?"

Tenang, sahabatku itu bukan saya. Itu Yesus. Ia berkata, "Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya [tanpa sebab] harus dihukum;.... Kamu telah mendengar firman: Jangan berzina. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzina dengan dia di dalam hatinya." (Matius 5:21-22, 27-28)

Marilah kita berbicara secara alkitabiah di sini dan dan bukan sesuai standar kita sendiri saat menentukan entah kita telah berbuat dosa atau tidak. Marilah kita menggunakan standar Yesus. Manusia membawa hukum Taurat Musa ke tempat di mana ia mengira bahwa ia mampu mematuhinya. Tetapi Yesus datang dan membawanya kembali kepada standar penuh dan benarnya. Manusia dapat berupaya untuk menaati hukum Taurat secara lahiriah (seperti oleh orang-orang Farisi), tetapi Yesus telah memperlihatkan bahwa hukum Taurat harus ditaati secara rohani juga. Jika Anda gagal secara rohani, Anda gagal secara jasmaniah juga. Yesus memperlihatkan kepada kita bahwa tidak mungkin bagi siapa pun untuk dibenarkan oleh hukum Taurat. Hanya Dialah yang dapat menggenapi hukum Taurat dan membenarkan kita oleh kasih karunia-Nya!

Tuhan tidak menggolongkan dosa. Entah itu dosa "kecil" atau dosa "besar", itu tetap dosa. Ia tidak memberikan nilai berdasarkan grafik kurva—jika Anda gagal dalam satu ketentuan, Anda gagal dalam semuanya. (
Yakobus 2:10) Tidak seorang pun di atas planet ini yang tidak perlu bergantung sepenuhnya pada kasih karunia Tuhan karena tidak seorang pun yang belum pernah gagal dalam upaya-upayanya untuk mematuhi hukum Taurat! Alkitab menyatakan bahwa "karena semua orang berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Tuhan!" (Roma 3:23) Menurut standar Yesus, kita semua gagal! Kabar baiknya adalah bahwa, bahkan saat Anda gagal, Tuhan tidak menghakimi Anda karena kegagalan Anda. Semua dosa kita sudah dihakimi di salib. Haleluya! Jangan biarkan siapa pun memberitahukan Anda sebaliknya!




 

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT